- Pengertian komunikasi
Beberapa definisi tentang komunikasi yang muncul saat ini, diantaranya sebagai berikut. Pertama, Carl I. Hovland (1953) mengungkapkan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the behavior of the other individuals). Kedua, Harold D. Laswell (1972) menjelaskan bahwa cara terbaik untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom Whit What Effect?.
Paradigma ini memunculkan bahwa komunikasi mengandung lima unsur, yakni: komunikator (communicator, source, ender), pesan (message), media (channel, media), komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient), dan efek (effect).
Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, pada dasarnya ia menghendaki agar komunikasi dijadikan objek ilmiah dengan dilakukannya analisis pada setiap unsur-unsurnya. Adapun definisi yang dapat ditarik berangkat dari lima unsur tersebut yakni komunikasi merupakan proses menyampaikan pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Setelah mencermati beberapa pengertian di atas, pada hakikatnya proses komunikasi dapat dimaknai sebagai proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran itu dapat berwujud gagasan, ide, informasi, opini, dan lain sebagainya yang muncul dari benaknya.Sedangkan perasaan dapat berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kemarahan, kekhawatiran, keberanian, kegairahan, dan sebagaianya yang timbul dari lubuk hatinya.
- Komponen komunikasi
- Komunikator (communicator)
- Pesan (message)
- Media ( media)
- Komunikan (communicant)
- Efek (effect)
Contoh:
Abdul Rojak adalah seorang dosen mata kuliah metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sedang menyampaikan materi tentang metode diskusi kepada para mahasiswa semester 6 dengan menggunakan video recorded. Ia mengharapkan agar mahasiswa yang belum tahu penguasaan metode diskusi menjadi menguasai penggunaan metode tersebut. Dan setelah dilakukan tes formatif pada akhir pembelajaran, para mahasiswa terbukti telah mampu menguasai penggunaan metode tersebut.
Dari contoh tersebut dapat kita analisa kelengkapan komponen-komponen komunikasinya, yakn sebagai berikut; Abdul Rojak adalah sebagai komunikator, materi metode diskusi merupakan pesannya, bahasa, isyarat dan video recorded adalah medianya, para mahasiswa semester 6 adalah komunikan, dan kondisi belum tahu metode diskusi menjadi tahu dan bisa menguasai penggunaan metode tersebut adalah efeknya.
- Proses komunikasi
1) Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer dijelaskan oleh Effendy (2000:11) adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi ialah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan pikiran” dan atau perasaan komunikator pada komunikan.
Pikiran dan atau perasaan seseorang baru akan diketahui oleh dan akan ada dampaknya kepada orang lain apabila ditransmisikan dengan menggunakan media primer tersebut, yakni lambang-lambang. Atau dengan kata lain, pesan (message) yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan terdiri atas isi (the content) dan lambang (symbol).
Bahasa sebagai media primer yang paling banyak digunakan dalam komunikasi adalah mengandung dua jenis pengertian kata. Dua jenis pengertian kata itu yakni pengertian denotatif dan pengertian konotatif. Sehingga satu kata bisa bermakna ganda.
Wilbur Schramm (1971) menyatakan bahwa komunikator akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni panduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang pernah diperoleh komunikan. Bidang pengalaman, Schramm menambahkan, merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar.
2) Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara skunder merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Media kedua yang digunakan komunikator, yakni seperti surat , telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan lain sebagainya. Media kedua ini digunakan untuk melancarkan komunikasi media pertama yakni karena kendala jarak yang relatif jauh atau sangat jauh. Secara umum orang menganggap bahwa media kedua inilah media komunikasi, sedangkan seperti bahasa sering kali terlupa atau tidak diketahui perannya sebagai media karena tampaknya antara sebagai lambang (symbol) dan isi (content) tidak dapat dipisahkan.
Pentingnya peranan media sekunder ini dalam proses komunikasi, yakni disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan. Akan tetapi oleh para ahli, seperti diungkapkan Effendy (2000:17), bahwa diakui keefektifan dan efisiensi komunikasi bermedia hanya dalam menyebarkan pesan-pesan yang bersifat informatif. Adapun umpan balik dalam komunikasi bermedia, terutama media massa, biasanya dinamakan umpan balik tertunda (delayed feedback), yakni karena sampainya tanggapan atas reaksi khalayak terhadap komunikator memerlukan tenggang waktu.
Media yang digunakan dalam proses komunikasi secara sekunder ini pun dapat diklasifikasikan menjadi media massa (massmedia) dan media nirmassa atau media nonmassa (non-mass media).
- Unsur-Unsur Komunikasi
2) Encoding, yakni penyandian, ialah proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.
3) Message, yakni pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
4) Media, yakni saluran komunikasi tempat berlakunya pesan dari komunikator kepada komunikan.
5) Decoding, yakni pengawasandian, ialah proses di mana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
6) Receiver, yakni komunikan yang menerima pesan.
7) Response, yakni tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima pesan.
Feedback, yakni umpan balik, ialah tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.
9) Noise, yakni gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
Agar komunikasi efektif, proses penyandian oleh komunikator harus bertautan dengan proses pengawasandian oleh komunikan. Semakin berkaitan bidang pengalaman (field experiences) komunikator dengan bidang pengalaman komunikan, akan semakin efektif pesan yang dikomunikasikan.
- Bentuk komunikasi
- Komunikasi Persona (Personal Communication)
1) Komunikasi intrapersona (intrapersonal communication)
Komunikasi intrapersona merupakan komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri tanpa melibatkan orang lain, di mana ada upaya self disclosure atau pembukaan diri dan pemahaman terhadap kebutuhan akan dirinya sendiri. Sehingga mampu memkoordinasikan, mengharmoniskan, dan menselarakan perilaku dengan kebutuhan diri.
2) Komunikasi antarpersona (interpersonal communication)
Dalam proses komunikasi antarpersona (interpersonal communication) adalah melibatkan dua orang dalam situasi interaksi, komunikator menyandi suatu pesan, lalu menyampaikan kepada komunikan, dan komunikan mengawasandi pesan tersebut. Pada saat itu komiunikator sebagai encoder, dan komunikan sebagai decoder namun sebaliknya ketika timbul dialog komunikator sebagai decoder dan komunikan sebagai encoder. Sehinga akan timbul umpan balik dari komunikan.
Komunikasi antarpersona adalah komunikasi yang dilakukan dalam situasi tatap muka (face-to-face communication), sehingga tanggapan dari komunikan langsung diketahui. Tanggapan langsung dari komunikan tersebut dinamakan umpan balik seketika (intermediate feedback). Situasi yang sama dengan komunikasi antarpesona ialah komunikasi kelompok (group communication), baik komunikasi kelompok kecil (small group communication) maupun komunikasi kelompok besar (large group communication).
- Komunikasi Kelompok (Group Communication)
1) Komunikasi kelompok kecil (small group communication)
Komunikasi kelompok kecil merupakan komunikasi antara seorang manajer atau administrator dengan sekelompok karyawan yang memungkinkan terdapatnya kesempatan bagi salah seorang untuk memberikan tanggapan secara verbal. Dengan kata lain, dalam komunikasi kelompok kecil si pemimpin bisa melakukan komunikasi antar persona dengan salah seorang peserta kelompok.
Dalam komunikasi kelompok kecil seperti seminar, kuliah, ceramah, brifing, lokakarya, forum, atau symposium, umpan balik yang diperlukan komunikator adalah yang bersifat verbal karena komunikasinya ditujukan kepada kognisi komunikan, jadi permasalahannya mengerti atau tidak harus dinyatakan dengan kata-kata. .
2) Komunikasi kelompok besar (large group communication).
Kelompok besar merupakan kelompok komunikan yang karena jumlahnya banyak , dalam suatu situasi komunikasi hampir tidak terdapat kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal atau bisa dikatakan kemungkinan sangat kecil untuk berdialog.
Komunikasi jenis ini adalah seperti rapat raksasa yang diadakan di stadion dengan dihadiri ribuan pengunjung. Komunikasi dalam situasi ini ditujukan kepada afeksi komunikan, kepada perasaannya, bukan kepada otaknya. Karena akan terjadi wabah mental atau contagion mentale, yakni kohesi atau kepaduan mental. Sehingga akan tampak jika di lapangan ada yang berteriak “Allahu Akbar” maka akan diikuti secara serempak oleh seluruh hadirin.
- Komunikasi Massa (Mass Communication)
- Komunikasi Media (Media Communication)
- Sifat komunikasi
Kedua, yakni sifat bermedia ialah komunikasi dengan menggunakan alat, umpamanya telepon, memorandum. Karena melalui alat, maka antara kedua orrang tersebut tidak terdapat kontak pribadi.
Ketiga, yakni verbal. Sifat ketiga ini juga biasa disebut bahasa lisan. Bahasa lisan itu terdiri dari dua jenis, yakni dalam bentuk lisan (oral) dan tulisan (written/printed). Sifat verbal dalam bentuk lisan dapat ditemui dalam komunikasi personal maupun komunikasi kelompok. Sedangkan yang berbentuk tulisan dapat dijumpai pada komunikasi massa dan komunikasi media.
Keempat, yakni nonverbal. Sifat nonverbal, dari sudut pandang psikologis menurut Willis (2004:124) mencakup pengertian segala ungkapan yang tidak disadari seseorang dalam bentuk gerak isyarat, gerak tubuh, air muka, nada/getaran suara, dan tarikan nafas. Sifat komunikasi ini terdiri dari dua macam, yakni kial/isyarat badaniah (gestural), dan bergambar (pictorial).
Kial (gestural) adalah lambang yang dapat menerjemahkan pikiran seseorang sehingga terekspresikan secara fisik. Adapun gambar, yakni lambang yang banyak dipergunakan dalam komunikasi memang melebihi kial, isyarat, dan warna dalam hal kemampuan menerjemahkan pikiran seseorang, tetapi tidak melebihi bahasa.
- 6. Teknik komunikasi
- Komunikasi informatif (informative communication)
- Komunikasi persuasif (persuasive communication)
- Komunikasi instruktif/koersif (instructive/coersive communication)
- Komunikasi manusiawi (human relation)
Ditinjau dari ilmu komunikasi, hubungan manusiawi termasuk ke dalam komunikasi antarpersona (interpersonal communication) sebab berlangsung pada umumnya antara dua orang secara dialogis. Oleh karena sifatnya action oriented, hubungan manusiawi disebut komunikasi.
Teknik komunikasi hubungan manusiawi ini yakni berupa counseling. Konseling ini bertujuan untuk membantu konseli (counselee), yakni seseorang yang menghadapi masalah atau menderita frustasi, untuk memecahkan masalahnya sendiri atau mengusahakan terciptanya suasana yang menimbulkan keberanian untuk memecahkan masalahnya.
Dalam hubungan manusiawi, ada dua jenis konseling, bergantung pada pendekatan (approach) yang dilakukan. Kedua jenis tersebut yakni direct counseling, yakni konseling yang langsung terarah, dan non-directive counseling, yakni konseling yang tidak langsung terarah.
- 7. Tujuan komunikasi
- Perubahan sikap
- Perubahan pendapat
- Perubahan perilaku
- Perubahan sosial.
- 8. Fungsi komunikasi
Menurut Harold D. Lasswell (dalam Effendy, 2000:27), fungsi komunikasi ada tiga, yakni;
1) Pengamatan terhadap lingkungan(the surveillence of the environment), penyingkapan ancaman, dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian unsur-unsur di dalamnya.
2) Korelasi unsur-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan..
3) Penyebaran warisan sosial.
Adapun secara lengkap, fungsi komunikasi menurut Sean MacBride meliputi delapan fungsi;
1) Informasi, yakni pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, fakta, pesan, yang dibutuhkan orang agar dapat mengerti dan bereaksi secara jelas dengan kondisi internasional, lingkungan, dan orang lain, dan agar mengambil keputusan dengan tepat.
2) Sosialisasi, atau pemasyarakatan
3) Motivasi, yakni menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang dan mendorong orang menentukan pilihannya, dan mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuannya.
4) Perdebatan atau diskusi, yakni menyediakan ruang dialog dan saling tukar pendapat untuk pemecahan problem.
5) Pendidikan, yakni transformasi ilmu pengetahuan sehingga mendorong pengembangan intelektual, watak, dan ketrampilan maupun sikap yang diperlukan dalam kehidupan.
6) Memajukan kebudayaan, yakni penyebarluasan hasil budaya dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, memperluas horizon seseorang, dan membangun imajinasi dan mendorong kreativitas serta kebutuhan estetika.
7) Hiburan, yakni penyebarluasan sinyal, simbol, gambar, suara, dari drama, tari, sastra, olahraga, dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan.
Integrasi, yakni menyediakan bagi bangsa dan negara, kelompok, ataupun individu kesempatan memperoleh berbagai pesan untuk dapat saling mengenal dan menghargai kondisi, pandangan, dan keinginan orang lain.
Berdasarkan beberapa fungsi komunikasi yang telah tersebut di atas, dapat kita sederhanakan fungsi-fungsi tersebut menjadi empat fungsi saja, yakni:
1) menyampaikan informasi (to inform);
2) mendidik (to educate);
3) menghibur (to entertain);
4) mempengaruhi (to influence.)
- A. Rangkuman
Bentuk komunikasi ada empat macam, yakni komunikasi personal, komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi media. Mereka memiliki karakteristik seperti; tatap muka (face-to-face), bermedia, verbal, dan nonverbal. Teknik-teknik komunikasi yakni meliputi komunikasi informatif, komunikasi persuasif, komunikasi koersif atau instruktif, dan hubungan manusiawi. Adapun tujuan komunikasi ialah adanya perubahan sikap, perubahan pendapat, perubahan perilaku, dan perubahan sosial. Sedangkan fungsi komunikasi, yakni menyampaikan informasi (to inform), mendidik (to educate), menghibur (to entertain), dan mempengaruhi (to influence.).
http://andiprastowo.wordpress.com/2010/06/30/hakikat%C2%A0komunikasi/